Fongers PFG: Menjaga Sebuah Kebanggaan

Panjang-pendeknya usia sebuah kebanggaan ternyata bergantung bagaimana kita merawatnya. Berikut ini adalah cerita tentang perjalanan sebuah sepeda onthel Fongers PFG seperti yang diceritakan onthelist Opoto (Onthel Potorono), Erwin, kepada kami semua.

pfg-opoto-depan

Alkisah, Fongers PFG ini dahulu punya pasangan. Mereka dipesan secara langsung dari Belanda untuk para pejabat di lingkungan deperindag RI di Jakarta, termasuk Pak Dhe alias kakaknya Bapak. Oleh Pak Dhe, sepeda yang tipe pria dipersembahkan kepada Eyang Kakung sebagai tanda bakti beliau kepada ayahandanya. Saat itu, Eyang masih menjabat sebagai kepala kantor pos di Jogja.

Bentuk, desain, serta kualitas dan kenyamanannya ternyata membuat Eyang sangat berkenan. Oleh karena itu, keberadaannya pun mendapatkan perhatian khusus dari Eyang. Terbukti, hingga kini kondisi serta kelengkapannya masih sangat terjaga.

pfg-opoto-belakang

Ketika zaman pun bergulir, Eyang mewariskan sepeda ini kepada Bapak layaknya mewariskan sebuah kebanggaan keluarga kepada anandanya. Peristiwa pewarisan sepeda kesayangan ini agaknya juga sedemikian lekat berkesan di hati Bapak sehingga Bapak pun memperlakukan sepeda ini tak kalah dari perlakuan Eyang saat itu. Di Surabaya, Bapak mengendarainya untuk menengok cucu, bercukur, atau sekedar untuk bersantai.

Di saat terakhir, sepeda ini sangat jarang dipakai lagi, hanya teronggok di sudut ruangan. Meskipun begitu, tak seorang pun berani membawanya, karena ‘proses seleksi’ bagi pewaris berikutnya agaknya sedang berlangsung.

pfg-opoto-011

Suatu ketika, saya pulang ke Surabaya. Kepada Bapak, saya bercerita tentang Opoto, juga tentang sepeda dames Batavus saya yang saya bawa ngonthel ke mana-mana. Saya juga menunjukkan foto-foto sepeda saya. Rupanya Bapak terkesan dengan kesungguhan saya merawat sepeda onthel. Apalagi ketika Bapak tahu bahwa sepeda Fongers PFG kesayangannya telah saya bersihkan, dan bannya pun sudah saya ganti baru.

pfg-opoto-02

pfg-opoto-03Lalu, sebuah keajaiban itu pun terjadi: Bapak mewariskan sepeda kesayangan dan kebanggaan keluarga leluhur kami itu kepada saya! Sebuah keharuan menyeruak memenuhi dada saya. Bapak tidak tahu bahwa selama ini sepeda Fongers PFG ini begitu sering menghiasi mimpi-mimpi saya. Mimpi yang tidak pernah berani saya ceritakan. Terima kasih Bapak. Saya akan merawat sepeda ini tak kurang dari yang telah Bapak lakukan. Saya akan merawatnya sebagaimana kita semua merawat bagian dari sebuah kebanggaan keluarga. Terima kasih….

68 responses to “Fongers PFG: Menjaga Sebuah Kebanggaan

  1. Sepeda yang cantik dan menawan. Tahniah yang empunya sepeda.

  2. onthelpotorono

    @sanimNBT
    Atas nama keluarga Opoto, terima kasih atas apresiasi yang Anda berikan. Salam onthel untuk dunia!

  3. kita uri-uri wesi tua biar kusi ning mbejaji.
    salam onthel for OPOTO, dari PAGODJA pandak, kita tetangga dekat yach?

  4. onthelpotorono

    Matur nuwun Pak Endro. Tetangga dekat, sekayuhan onthel? Hehe…

  5. SUKSES PAK BUAT TEMAN-TEMAN POTORONO…
    SEMOGA ONTHEL DI INDONESIA JAYA SELALU….

    SALAM DARI SEPEDA ONTHEL LAWAS SOLO
    [SOLO]

    SOLOKOMUNITAS.WORDPRESS.COM

  6. onthelpotorono

    Terimakasih semangatnya, Mas Dian. Salam kami juga untuk saudara sepengonthelan SOLO. Jaya selalu!

  7. Erwin Opoto berkata :

    OLD but EVERLASTING…
    Bravo Onthelis

  8. Sekarang ada addict baru, biasanya mbuka email, facebook n detik…..iyaitu onthel bro

    • Sama Acha, aku juga punya addict baru, sampai terkantuk-kantuk ingin lebih dekat dengan Fongers, dimanapun sambil apapun selalu membukanya, apalagi ada Fongers PFG yang tergolek lemas di Jagakarsa, ingin segera menyuntingnya, doain yaaaaaa……..salam buat semua FONGERSMANIA! (que van fongers).

      • wongeres OPOTO

        Nah, selamat menikmati tahap-tahap infeksi virus onthel. Setiap tahapnya akan membuat kita bergairah hingga tau-tau sudah stadium 4 alias positif onthelis kronis! Hehe…

  9. Acha, katanya smlm ada bbrp tamu ke pos, nawarin spd? cuma g ada yg masuk kriteria. sabar azalah. ato masukin aza di hlm info : dibutuhkan sepeda dgn ciri gini-gini….

    • wah malah ga tau tuh, kalo direlease bisa repot…off the record aza lagian juga ga tau speknya hhihi

  10. Ha wis ngganti2 ban barang, trus nduduhi poto2, yo mesti bapake trenyuuh..
    Selamat mas Erwin dan Opoto (jenenge seunik sepeda).
    Saya juga sering nyepeda. Selain ngirit, sehat dan sexy, juga buanyak yg nyepeda di sini (jalannya berwarna merah, terhormat spt jalur busway). Tidak ada sepeda Fongers, Batavus, dan yg unik2 lain. Spedaku sendiri buatan sini (made in Germany). Temanku Ali, bersama istri dan dua anaknya yg balita, malah mau pulang nyepeda dari sini ke Bukittinggi..

  11. Erwin Opoto berkata :

    Mas Farid,..
    tks commentnya , btw ngganti-ngganti nya bukan bermaksud utk memiliki loh…sumprit!!!
    tapi takdir berkehendak lain, ya Alhamdulilah kan…
    salam..

  12. onthelpotorono

    Jogja juga sedang menyiapkan jalur sepeda lho. Ngonthel pun akan lebih terhormat. Selama ini kami merasa jadi yang terhormat ya kalo pas dapet undangan. Dipanggil ‘Tuan’ cuma pas nebus obat di apotek. Hehe… Tengkyu Mas Farid, sudah berkunjung jauh-jauh….

  13. onthelpotorono

    Mas Farid, alangkah senangnya jika Anda mau mengirimkan cerita tentang situasi bersepeda di Jerman: merek sepedanya, jalur sepeda dan tempat parkirnya, perilaku orang-orangnya, serta perlengkapan yang biasa mereka bawa dengan sepeda. Tentu berikut foto-fotonya ya, biar bisa menambah wawasan kami semua.

  14. Good mas sepedanya!gagah banget.btw,mana yg buat ceweknya?

    • onthelpotorono

      Koment Anda menginspirasi untuk membentuk tim khusus pencari jejak. Sedang kami wacanakan. Tq. Serius…

  15. semangat harus dipelihara pantang kendur, pantang mundur. hidup sepeda onthel!

  16. salut untuk mas erwin…bukan salut atas merawat sepedanya lohhh…ntar GR. salut atas cara ngerayu bokapnya itu loh…he he he he. btw…kita rawat baik2 besi tua itu.oceee…
    eh ada sepeda atlas lho di saudi…ntar ya kalo ada waktu tak kirim gbrnya.tapi gimana cara kirim gambarnya ya????he he he gaptek tenan aku iki.

    • onthelpotorono

      @muscat
      Kalau dii Saudi Anda lihat sepeda Atlas, itu masuk akal. Sepeda Atlas dibuat di India dan sebenarnya familiar serta masih banyak juga kita temui di Jogja.

  17. Erwin OPOTO :

    MUSCAT, kalau sepedaan di saudi piye rasane ya?? puanas karo banyak pasir, iso garing mungkin yo. Kirim aja foto2 yang menarik bos, ke emailnya Mr.wongeres (sebagai adminnya he3x…) biar nanti di upload sama beliau.
    kapan bali ??

  18. sepeda yg gagah..selamat menyelamatkan warisan leluhur ya mas..salam kenal dari karawang..

  19. Syuga Olisus (POC)

    Cerita penuh kesan keharuan dan penuh nilai arti sebuah cinta orang tua kepada anaknya. Alangkah indah dan bangganya diriku jikalau nanti entah kapan saatnya tiba, Gazelle-11 sepeda kebanggaan & tradisi dalam keluargaku dapat berpihak kepadaku.

    Salam kenal buat ontelis Potorono.
    Rgds, Cah Kla-X

  20. Erwin Erlangga :

    @ Rendra & Syuga Olisus

    just keep the sprit….
    nilai sejarah pada suatu benda (onthel), sungguh membuatnya menjadi sangat berarti. Unpriceless.
    salam juga dari teman2 OPOTO.

  21. Nice Fongers. What is the frame nuber?
    I guess it is a Toer Comfort from 1968-1970. Fongers exported bicycles to Indonesia tille the very end (the factory was closed in may 1970).

    greetings, Jos Rietveld

  22. The serial number is 36408K. if we look from the serial number this bike made by 1967.
    accidentally all parts it’s an original equipment because it’s a family treasure.
    ya,except the air pump, we still looking for that stuff.
    Many thanks for visit our site’s.
    Keep in touch with ‘OPOTO’.
    from Potorono-Yogyakarta with love.

  23. Ping-balik: Onthel, Melebarkan Dunia Tegur Sapa. « Onthel Melintas Zaman

  24. wah kinclong ya …. mas-mas mohon info ngilangin karatnya yang di stang … pfg ku persis sama kyk gini, sayangnya gak bole di cat ama bini … maklum warisan mertua … trims infonya

  25. ERwin Erlangga

    @Obeligue
    kalau ngilangin rasanya susah mas. paling kita hanya bisa merawat lapisan krom yg tersisa. coba aja bersihkan pake autosol trus digosok pake koran.
    Gak usah dicat mas,sayang. nanti kesan magis nya ilang. bersihkan aja trus di semir. beres dah. kl karatnya udah tebel bngt gosok dl pake amplas 1000 dgn tekanan yg sangat smooth.
    selamat bersih2. salam kenal. btw asal dr mana mas?

  26. he he .. sampe lupa … salam kenal mas erwin … pfgnya apa sayanya ? sekarang posisi di jakarta mas, pfg mboyong dari rumah mertua di medan … dah nggletak di emper rumah belasan tahun … untung pas diminta di kasih … btw boncengannya asli juga mas erwin ? pfg ku gak ada boncengannya ..

  27. Erwin Erlangga

    @ Obelique
    Waduh sori banget late respon neh ??
    iya mas, kebetulan goncengannya masih ori juga. Beruntung sekali dapat memilikinya mas, krn sepeda ini kayuhannya jan uenteng pol.. 🙂

  28. Bening rasanya. Rasanya barangkali sama ketika saya mendapat (sejauh ini) satu-satunya PFG di Manokwari. Warisan itu layak anda dapatkan, dirawat ya……. salam hangat. On The Lis Mnukwar, Papua.

  29. @Patrix barumbun
    Ceritain dnk tenang pfg manokwari nya. Krn masing kan punya sejarah sendiri2 yg pasti menarik utk diulas. Sy dngr pfg di manokwari dl nya dipakai utk kalangan dokter misionaris ya?
    Salam dr kami OPOTO.

  30. wah,, tu critanya panjang mas. Benda kramat tu, Saya dapat penjual sepeda bekas. HHH. Cma sejarahnya saya kurang tahu. Baru aja saya tahu dari bung kalau PFG di manokwari dulu dipake ma dokter misionaris. Yang pasti sejauh ini , itu satu -satunya PFG yang PD menyusur jalan raya di kota ini mas…. hhhh. Kyaknya jadi tugas saya u/ menulis sejarahnya… Salam hangat bung

    • Pasti akan jadi cerita menarik. Kabari kami jika sudah di-upload ya. Tampaknya Bung Patrix seorang penulis muda yang baik. 🙂

  31. mas mo nanya …

    saya punya sepeda fongers pfg warisan dari bapak saya..

    -no rangkanya 29583 k
    -model jantan sudah pake 3speed hub, kalo jalan bunyi tik, tik, tik…
    -rem tromol
    -katanya dulu keteng ama tutup ban belakang dari kulit – keteng sudah diganti pakai merk phoenix.

    menurut cerita beliau dulu pernah ketbrak mobil
    jadi ada bagian rangka yg sudah diganti..

    mo nanya dimana jual sparepart nya pengen dibangun lg, dan keluaran tahun berapa ya?

    matur nuwun.

  32. Mas Nugroho,
    meskipun konon pernah ditabrak mobil sehingga ada bagian yang harus diganti, agaknya sepeda Anda menarik untuk dihidupkan kembali, karena memiliki sejarah yang jelas sehingga diharapkan semua bagian (kecuali yang sudah diganti itu) masih original.

    Untuk mendapatkan kembali sparepart original, silahkan banyak bergaul dengan para onthelis, di samping juga browsing di situs-situs onthel agar mendapatkan gambaran sparepart yang mana dan seperti apa yang Anda butuhkan.

    Sepeda Anda tergolong “muda”, buatan 1961 ke atas. Sparepart (bagian rangka) sudah tidak ada, kecuali (jika beruntung) bisa didapatkan di klithikan atau barter dengan para kolektor/penggemar onthel. Keteng dan tutup ban masih mudah dicari, meskipun bukan buatan Fongers.

    Semoga ini menyemangati untuk ngonthel lagi.
    Salam dari Potorono.

  33. terimakasih mas atas dukungannya .. semangat lg ni

    onderdil yg lain itu bisa diambil dari jenis fongers yang lain ato harus keluaran tahun yang sama?

    matur nuwun

  34. oh iya image referensi bisa didapat dimana ya saya dah ubek2 yg sejenis punya saya susah ya…

    • Dalam keterbatasan pengenalan saya, model fork, stang, frame, dan spatbor PFG sama. Hanya perlu diperhatikan ukurannya. Misalnya kalau ukuran rodanya 26, artinya forknya pakai yang seukuran jengki. PFG sudah sangat berbeda dengan Fongers.

      Coba cari di sepeda.wordpress.com yang banyak menampilkan berbagai sepeda onthel koleksi sahabat onthelis se Nusantara.

      Atau, datang saja di acara Podjok “pawai Fongers” pada Minggu sore, 6 September 2009. Koleksi Fongers berbagai tipe milik sahabat onthelis di Jogja mungkin akan banyak keluar.

  35. terimakasih pakdhe…

    saya harus banyak2 baca2 ni…
    mengingat pengetahuan tentang onthel masih nol..

    sayang saya dijakarta jd gak bisa datang diacara pawai fongers … sayang sekali

    salam aja deh semoga acaranya sukses.

    matur nuwun

  36. Dalam rangka memberi apresiasi terhadap para penggemar sepeda Fongers di Jogja dan sekitarnya, bertepatan dengan hari ulang tahun ke 113 Pabrikan Fongers (NV De Groninger Rijwielenfabriek A. Fongers) yang jatuh pada tanggal 1 September lalu, Podjok menyelenggarakan Toer Obat Njamoek pada Hari Minggu 6 September 2009.

    Podjok secara resmi mengundang sahabat-sahabat onthelis Opoto untuk berkenan turut hadir memeriahkan acara. Tour ini bisa diikuti oleh siapa saja dengan merek sepeda onthel apa saja, namun bagi yang kebetulan memiliki koleksi Fongers, sangat diharapkan untuk dibawa guna menjadi bahan referensi bagi para pemerhatinya. Materi acara adalah sebagai berikut:

    1. Acara akan diadakan mulai jam 16.oo WIB di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta dengan pameran jalanan.

    2. Kemudian tepat pukul 16.30 WIB, rombongan akan start konvoi kampanye bersepeda di seputaran pusat kota Yogyakarta dengan rute: Kantor Pos-Jl. P. Senopati-Jl. Mataram-Kotabaru-Bunderan UGM-Perempatan POM Bensin Sagan-Jl. Prof. Yohannes-Perempatan Galeria-Jl.Dr. Soetomo-Jalan Layang Lempuyangan-Jl. Baciro.

    3. Diperkirakan jam 17.15 sampai di warung makan Depot Sambal, 100 meter sebelah timur Markas Brimob Baciro untuk acara berbuka bersama (mohon maaf, model “yarwe”)

    4. Acara ramah-tamah dan pengundian doorprize hadiah kaos Fongers dari sponsor.

    Stop global warming with less carbon life style…mau?

  37. @P.Sahid
    Insyllh Opoters akan turut serta.
    Lanjutkan.

    @Nugroho
    Kl bs kirim ke kami foto detilnya mas. Insyalh kami bantu utk identifikasi & pencarian onderdilnya.

    @Patrick
    Salam from OPoters.

  38. @ erwin erlangga
    terimaksih mas nanti kalo sempet saya foto2 sepedanya, sy masih di jakarta skrg sepeda masih di jogja.

  39. bang erwin salam kenal nih dari saya ………..tolong di kirim detail ontel batavus karena saya punya batangan nya yg original yg lain oplosan…..trims ya

  40. @GAWIL CAVALERA
    Sorry late respon neh. salam kenal juga dari saya.
    Mas, jujur sy ga pede kalau harus ngirim deteil batavus sy. krn batavus saya juga fruit punch alias oplosan jg. mungkin kita bs sama2 saling melengkapi.

  41. Fongersnya mingini mas.
    Kapan saya bisa main ke Yogya ya, pengin ikut ngelus-elus (jangan-jangan nggak boleh).
    Saya sedang restorasi New Hudson, tampilannya ada di http://sepedakusepedamu.blogspot.com
    Mohon bantuannya.
    Tks.

  42. New Hudson nya bener2 antik tuh. ciamik tenan….
    species yg langka.

  43. saya punya yg model perempuan. syukur ada pasangannya. salam tuk semua

  44. wah,fongers ki unik tenan je.hunting onderdile uangel tenan,kudu sabar,telaten,tur cermat berburu,misal ada konco” do duwe. Aqu jg mau beli,terutama velg kronzfrimnya.he…3x. 081 3922 49976

  45. onthelpotorono

    Wah, seneng nih tambah teman sesama penyuka Fongers. Hehe… Mas Antok, velg kronprinz masih ada kok. Tapi memang sudah mahal. Nanti saya bilang teman-teman yang punya dan mau berbagi untuk kontak Mas Antok. Siapa tahu cocok, biar ngonthelnya makin rajin 🙂

  46. mas klu boleh minta jenis2 nya…
    jadi kita bisa tau tahun berapa speda kita sekrang..
    ok mas..yang penting jenis fongers
    klu bisa..salam onthel/….

    • onthelpotorono

      Mas Kusut (halah, kesian amat ya, kusut. Hehe…) Khusus Fongers, dua digit pertama pada nomor seri produksi di bawah sadel itu biasanya menunjukkan tahun pembuatan.

      Tetap ngonthel, tetap semangat!

  47. Mas,

    Say juga pencinta fanatik fongers, alhamdulillah saya dipercaya untuk merawat 2 PFG kesayangan saya. Yang satu PFG wandu yang satunya lagi PFG jengki. Jangan sampai dilepas mas, dan jangan berpindah ke lain hati ….

    Salam,
    Murdowo

    • onthelpotorono

      Wah, banyak teman sehati. Hehe…

      Mas Murdowo, kalau sudah berani miara lebih dari satu onthel, kenapa cuma dua? Ayo selamatkan lebih banyak lagi onthel yang merana 😀

  48. Salam kenal Mas Erwin, akhirnya kudapatkan juga Perawat Fongers PFG yang telaten, tadinya aku cuma mau tanya tahun kelahirannya,tapi sudah terjawab oleh perkiraannya Mas Jos Rietveld kemudian ditegaskan oleh Mas Erwin sendiri. Kulihat PFG secara utuh dan mau dijual. Sekedar sharing aja mas, kira-kira berapa harga untuk sesosok PFG yang belum mengandung sejarah buat saya. Saya baru jatuh cinta pada FONGERS, dan istriku sedang cemburu, sampai sekarang masih melengos bila aku minta uang untuk menyunting sang pujaan hati. Kini aku iseng sendiri melihat-lihat Fongers di dunia maya…oh,adakah yang membutuhkan Perawat Fongers? Saya bersedia.

  49. Mas, saya baru menerima warisan sepeda Fongers PFG 22/55 Torpedo sama seperti fongers yg Mas punya. Nomor serinya 36661K.
    mohon bantuan informasi seputar fongers tsb.

  50. I used to be recommended this web site by way of my cousin.
    I’m not positive whether or not this put up is written by means of him as nobody else recognise such particular about my trouble. You are wonderful! Thank you!

  51. Mas, dirumah ada fongers jengki pfg martini, nomer serinya 48507k, mohon bantuannya untuk memberikan jnformasi tentang sepeda tersebut, terimakasih.

    • Mas Afif, PFG (Phoenix-Fongers-Germaan) itu produk tahun 1960-an (punya Mas Afif mungkin tahun 1967) di Indonesia termasuk disukai para onthelis karena kayuhannya yang ringan. Selamat beronthel-ria…

  52. apa kabar semua saudaraku teman-teman Opoto dan semua onthelis, ayo kita ngonthel lagi dan ramaikan blog ini. salam kami

    • Kabar baik aja, Mas Bagus. Opoto tetap ngonthel setiap Minggu pagi. Cuma nggak sempat upload cerita. Duh, semoga segera datang saatnya… Ayo Mas, ngonthel bareng, siapkan rute eksotis tis tis… 🙂

  53. oke terimakasih Mas Opoto untuk informasinya, salam fongers! 🙂

  54. Permisi, ini Fongers mirip punya saya. Sangat senang saya memilikinya, masih saya pakai dan berfungsi dengan baik.
    Saya sendiri tidak tahu pasti tipe, karena hanya meneruskan dari paman saya.
    Terima kasih.

Tinggalkan Balasan ke onthelpotorono Batalkan balasan